Mesuji - Dalam gelaran Pilkada Mesuji, Pasangan Calon (Paslon) Prapto-Fuad kembali menggemakan janji-janji manis kepada masyarakat. Salah satu yang mencuri perhatian adalah tawaran jalan mulus di seluruh pelosok Mesuji dan layanan berobat gratis untuk seluruh warga. Sebuah visi yang terdengar seperti mimpi indah di tengah realitas jalan berlubang dan fasilitas kesehatan yang minim.
Namun, pertanyaan mendasar pun muncul: "Apakah janji ini realistis atau sekadar pemanis telinga?"
Tak bisa dipungkiri, masyarakat Mesuji sudah kerap kali menjadi saksi janji politik yang hanya sebatas angan-angan. Dalam berbagai kesempatan, warga telah disuguhi program serupa yang akhirnya terkubur bersama berakhirnya masa kampanye. Bukankah pembangunan jalan mulus dan layanan kesehatan gratis adalah kewajiban pemerintah, bukan janji politik?
Ironisnya, fakta di lapangan menunjukkan banyak ruas jalan di Mesuji masih jauh dari kata layak. Keluhan warga soal kerusakan jalan sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Di sisi lain, pelayanan kesehatan di wilayah ini juga masih menjadi pekerjaan rumah besar dengan keterbatasan tenaga medis, obat-obatan, hingga fasilitas yang memadai.
Salah seorang warga, Surti (47), mengungkapkan skeptisismenya. “Katanya jalan mulus, tapi sampai sekarang kami lewat masih seperti main 'off-road'. Kalau soal berobat gratis, semoga bukan cuma gratis pendaftarannya ya, soalnya obat-obatnya tetap harus bayar mahal, ” ujarnya sambil tertawa kecil. Kamis [21/11/24]
Janji-janji seperti ini mengundang masyarakat untuk berpikir lebih kritis. Apakah ini sekadar janji manis untuk meraih suara, atau benar-benar langkah nyata dengan perencanaan matang. Karena jika tidak, warga hanya akan mendapat dua hal, kekecewaan dan jalan yang tetap berlubang.
Masyarakat berhak meminta kepastian dan penjelasan atas janji politik yang di sampaikan dari mana anggaran untuk realisasi program tersebut dan bagaimana strategi pelaksanaannya serta yang tak kalah penting, kapan target waktu realisasi atas janji tersebut.
Sebagai pemilih cerdas, warga Mesuji tentu perlu menimbang apakah program ini layak disebut visi atau justru ilusi. Pada akhirnya, bukan janji yang dicari, melainkan bukti nyata. Jalan mulus dan layanan kesehatan gratis mungkin bisa menjadi mimpi yang terwujud, namun hanya jika direncanakan dengan realitas, bukan retorika semata.
Pilihan ada di tangan Anda. Apakah suara Anda akan menjadi alat perubahan atau sekedar mendukung janji yang belum jelas kepastiannya.(Udin)